Permasalahan pokok yang dihadapi kelompok dalam pengembangan usaha agribisnis adalah lemahnya permodalan. Akibatnya usaha sulit terlaksana secara optimal. Mereka terpaksa menggunakan pinjaman dari pihak rentenir yang sangat merugikan mereka sendiri dan sangat tergantung kepada bantuan pemerintah. Salah satu cara untuk mendapatkan modal kelompok adalah melalui pemupukan modal/ tabungan yang dikelola oleh kelompok. Sekarang ini dalam kelompok Gabungan kelompok dibentuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang menangani kegiatan simpan pinjam atau tabungan dari para anggotanya. Unit usaha simpan pinjam dari organisasi ini memberi kesempatan bagi anggota untuk menabung dan meminjam. Jika ada anggota yang tidak menabung sebaiknya dikunjungi untuk menanyakan alasannya dan diberi motivasi pemecahannya. Sebelum meminjam terlebih dahulu anggota kelompoktani harus menabung sebagai kas kelompok, yang besarnya sesuai kesepakatan.
Tabungan adalah bagian dari pengeluaran bukan sisa dari pengeluaran. Modal (tabungan) sangat penting dalam mengembangkan usaha yang ada atau memulai usaha baru. Kelompok harus menjamin anggota tidak meminjam ke pihak lain untuk menabung. Melalui kebiasaan menabung sehingga membuat anggota menjadi rajin datang dalam pertemuan kelompok dan ada kepercayaan serta kebersamaan.Manfaat tabungan bagi kelompok Meningkatkan permodalan/keperluan kelompok , memenuhi kebutuhan pinjaman anggota, dapat digunakan sebagai jaminan dan meningkatkan sisa hasil usaha kelompok.. Manfaat tabungan bagi anggota Membentuk sikap hemat dan menghilangkan sikap boros, menyimpan dan mengembangkan modal, menyiapkan hari depan yang lebih baik, memperoleh jasa atau bunga dan pengaturan ekonomi rumah tangga.
Salah satu prinsip dasar kelompok yang harus selalu diingat dan menjadi pegangan adalah dari, oleh, dan untuk anggota. Maka permodalan utama dan pertama kelompok adalah bersumber dari anggota, yang berupa atau berbentuk tabungan dari anggota.
Menabung adalah menyisihkan sebagian dari penghasilan/pendapatan dan/atau melakukan penghematan, yang dilakukan secara sadar, teratur, dan terencana. Tujuan Diadakannya Tabungan: (1) Membentuk dan mengembangkan sikap hemat dan terencana dalam keuangan keluarga maupun usaha, serta ekonomis dalam pembelanjaan atau pemakaian; dan (2) Membentuk dan mengembangkan modal usaha, sehingga penabung mampu meningkatkan penghasilannya.
Manfaat Menabung di Kelompok: (1) Mengurangi ”kebocoran” tabungan yang disimpan secara individu; (2) Mendapatkan sisa hasil usaha; (3) Mudah, tidak diperlukan syarat-syarat tertentu; dan (4) Memperluas kesempatan untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah. Beberapa jenis tabungan/simpanan kelompok yakni:
- Simpanan Pokok (SP) merupakan simpanan yang dibayar waktu seseorang masuk / diterima menjadi anggota kelompok. Karena diharapkan bisa menjadi ”pokok”, maka biasanya agak lebih besar. Karena agak lebih besar, maka biasanya kelompok membuat kebijakan bahwa SP dapat diangsur dalam beberapa bulan.
- Simpanan Wajib (SW) merupakan kewajiban anggota setiap bulan/periode yang disepakati dalam kelompok. Artinya bahwa tabungan itu harus dibayar secara rutin dan teratur dalam jumlah yang ditentutan. Penentuan besarnya SP dan SW harus didasarkan kemufakatan bersama, biasanya memakai standar kemampuan terendah anggota. Tetapi sebaiknya jangan terlalu rendah/kecil, namun juga jangan terlalu tinggi. Terlalu kecil membuat orang cenderung meremehkan, lalu menunda, dan akan sulit untuk memupuk modal yang layak. Terlalu tinggi juga menyebabkan anggota merasa berat dan menyerah, sehingga sedikit orang yang akan ikut.
- Simpanan Sukarela (SS) merupakan tabungan yang bebas, baik besaran maupun waktu setornya sesuai dengan kemampuan anggota masing-masing. Jenis simpanan ini harus didorong agar permodalan kelompok tumbuh dengan baik dan dapat melayani kebutuhan pinjaman anggota. Pemupukan modal adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan atau memperbesar modal kelompok dengan usaha-usaha yang bersifat produktif (menghasilkan). Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota yang berasal dari keuntungan sebagai akibat dari bertambah besarnya jumlah modal. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkattkan jumlah modal kelompok: (1) Tabungan pokok yang disetor satu kali pada saat masuk menjadi anggota; (2) Tabungan wajib yang disetor setiap kali pertemuan kelompok; (3) Tabungan sukarela yang dapat disetor/diambil setiap saat dengan jumlah yang tidak terbatas; (4) Tabungan khusus yang dilakukan secara rutin dan teratur serta baru dapat diambil setelah jangka waktu tertentu baik berupa uang ataupun barang; dan (5) Tabungan kolektif.
Tabungan adalah bagian dari pengeluaran bukan sisa dari pengeluaran. Modal (tabungan) sangat penting dalam mengembangkan usaha yang ada atau memulai usaha baru. Kelompok harus menjamin anggota tidak meminjam ke pihak lain untuk menabung. Melalui kebiasaan menabung sehingga membuat anggota menjadi rajin datang dalam pertemuan kelompok dan ada kepercayaan serta kebersamaan.Manfaat tabungan bagi kelompok Meningkatkan permodalan/keperluan kelompok , memenuhi kebutuhan pinjaman anggota, dapat digunakan sebagai jaminan dan meningkatkan sisa hasil usaha kelompok.. Manfaat tabungan bagi anggota Membentuk sikap hemat dan menghilangkan sikap boros, menyimpan dan mengembangkan modal, menyiapkan hari depan yang lebih baik, memperoleh jasa atau bunga dan pengaturan ekonomi rumah tangga.
Salah satu prinsip dasar kelompok yang harus selalu diingat dan menjadi pegangan adalah dari, oleh, dan untuk anggota. Maka permodalan utama dan pertama kelompok adalah bersumber dari anggota, yang berupa atau berbentuk tabungan dari anggota.
Menabung adalah menyisihkan sebagian dari penghasilan/pendapatan dan/atau melakukan penghematan, yang dilakukan secara sadar, teratur, dan terencana. Tujuan Diadakannya Tabungan: (1) Membentuk dan mengembangkan sikap hemat dan terencana dalam keuangan keluarga maupun usaha, serta ekonomis dalam pembelanjaan atau pemakaian; dan (2) Membentuk dan mengembangkan modal usaha, sehingga penabung mampu meningkatkan penghasilannya.
Manfaat Menabung di Kelompok: (1) Mengurangi ”kebocoran” tabungan yang disimpan secara individu; (2) Mendapatkan sisa hasil usaha; (3) Mudah, tidak diperlukan syarat-syarat tertentu; dan (4) Memperluas kesempatan untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah. Beberapa jenis tabungan/simpanan kelompok yakni:
- Simpanan Pokok (SP) merupakan simpanan yang dibayar waktu seseorang masuk / diterima menjadi anggota kelompok. Karena diharapkan bisa menjadi ”pokok”, maka biasanya agak lebih besar. Karena agak lebih besar, maka biasanya kelompok membuat kebijakan bahwa SP dapat diangsur dalam beberapa bulan.
- Simpanan Wajib (SW) merupakan kewajiban anggota setiap bulan/periode yang disepakati dalam kelompok. Artinya bahwa tabungan itu harus dibayar secara rutin dan teratur dalam jumlah yang ditentutan. Penentuan besarnya SP dan SW harus didasarkan kemufakatan bersama, biasanya memakai standar kemampuan terendah anggota. Tetapi sebaiknya jangan terlalu rendah/kecil, namun juga jangan terlalu tinggi. Terlalu kecil membuat orang cenderung meremehkan, lalu menunda, dan akan sulit untuk memupuk modal yang layak. Terlalu tinggi juga menyebabkan anggota merasa berat dan menyerah, sehingga sedikit orang yang akan ikut.
- Simpanan Sukarela (SS) merupakan tabungan yang bebas, baik besaran maupun waktu setornya sesuai dengan kemampuan anggota masing-masing. Jenis simpanan ini harus didorong agar permodalan kelompok tumbuh dengan baik dan dapat melayani kebutuhan pinjaman anggota. Pemupukan modal adalah usaha yang dilakukan untuk mengembangkan atau memperbesar modal kelompok dengan usaha-usaha yang bersifat produktif (menghasilkan). Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota yang berasal dari keuntungan sebagai akibat dari bertambah besarnya jumlah modal. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkattkan jumlah modal kelompok: (1) Tabungan pokok yang disetor satu kali pada saat masuk menjadi anggota; (2) Tabungan wajib yang disetor setiap kali pertemuan kelompok; (3) Tabungan sukarela yang dapat disetor/diambil setiap saat dengan jumlah yang tidak terbatas; (4) Tabungan khusus yang dilakukan secara rutin dan teratur serta baru dapat diambil setelah jangka waktu tertentu baik berupa uang ataupun barang; dan (5) Tabungan kolektif.
Dalam pelaksanaan kegiatan usaha Kelompok, sarana produksi merupakan masalah yang sering dialami petani, seperti Pakan, Bahan bakar, pupuk, dll. Kesemuanya itu memerlukan modal. Jika kelompok memiliki modal, sedikit banyak permasalahan diatas dapat teratasi dengan meminjam pada kelompok. Meminjam modal dikelompok lebih meringankan dibanding meminjam di bank yang bunganya 2 kali lipat. Itulah manfaat Modal kelompok untuk kesejahteraan bagi anggota kelompok itu sendiri
Salah satu kriteria kelompok yang mandiri adalah, kelompok memiliki modal kelompok. Modal kelompok mempunyai banyak manfaat baik bagi kelompok maupun anggota bahkan masyarakat sekitarnya.
Modal Kelompok adalah semua aset baik berupa barang bergerak maupun yang tidak bergerak yang menjadi milik bersama dalam kelompok, dikelola secara bersama dan menjadi tanggung jawab bersama.
MANFAAT MODAL KELOMPOK
a. Membentuk sikap hemat dan menghilangkan sikap boros,
b. Menyimpan dan mengembangkan modal,
c. Menyiapkan hari depan yang lebih baik
d. Memperoleh jasa atau bunga
e. Dapat membantu orang lain
g. meningkatkan permodalan / keperluan kelompok
h. dapat digunakan sebagai jaminan dan meningkatkan sisa hasil usaha kelompok.
I. Dapat di pinjam oleh anggota
PERSIAPAN PEMPUPUKAN MODAL :
Sebelum melaksanakan kegiatan pemupukan modal, terlebih dahulu dilaksanakan rapat / pertemuan kelompok untuk membahas kegiatan pemupukan modal.
Jika telah tercapai kesepakatan dalam kelompok, selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara. Sebagai bukti bahwa telah terjadi kesepakatan dalam kelompok.
CARA UNTUK MENGHIMPUN DAN MENGEMBANGKAN MODAL KELOMPOK
Semua ketetapan yang ada dala kelompok semuanya adalah hasil kesepakatan, apapun bisa diterapkan jika telah disepakati bersama, khususnya dalam pengembangan modal kelompok.
Contoh langkah – langkah yang dapat ditempuh untuk menumbuhkan atau mengembangkan modal kelompok tani adalah
a. Jumputan/ jumpitan berupa :
- Menetapkan iuran pokok anggota kelompok baik dalam bentuk barang atau uang, yang jenis dan jumlahnya tergantung kesepakatan anggota.
- Menetapkan iuran rutin (per minggu / bulan / musim panen)
b. Iuran tenaga
pemanfaatan jasa kerja tenaga anggota dalam melaksanakan kegiatan yang menghasilkan pendapatan,
c. Simpanan / tabungan anggota dengan menyisihkan sebagian pendapatan anggota, yang besarnya tergantung kesepakatan.
d. Memberikan sewa aset
Memanfaatkan aset kelompok seperti kapal, alat tangkap untuk disewa, hasil sewa masuk dalam kas kelompok
e. Usaha budidaya
Melakukan usaha budidaya bersama kelompok (ikan, Pertanian, Peternakan dankebun dll)
MASALAH IURAN MACET
Kesepakatan simpanan yang telah ditetapkan secara mufakat bersama anggota dan pengurus kelompok kadang dilanggar akibatnya modal kelompok mandek/macet, ada beberapa langkah – langkah yang dapat ditempuh antara lain :
1. Tingkatkan komunikasi atau informasi timbal balik antar pengurus dan anggota,
2. Berikan jasa/ bunga yang menarik dan kompetitif,
3. Berikan bonus bagi anggota yang berprestasi,
4. Tingkatkan frekuensi dan kualitas pelayanan,
5. Aneka ragamkan jenis simpanan,
6. Tingkatkan kesadaran anggota akan manfaat menabung
7. Bantu pemecahan permasalahan bila menghadapi masalah produksi ataupun pemasaran dan permasalahan yang lainnya.
Sumber:
Rosadi, dkk. Modul Kelompok Mandiri. Bimtek Tenaga Pendamping Desa Program IFAD. 2016
Disusun dan di edit untuk materi penyuluhan oleh lasriyanto,SPi
Komentar
Posting Komentar