Langsung ke konten utama

BUDIDAYA IKAN NILA MERAH SISTEM BIOFLOK

     Peningkatan permintaan akan ikan konsumsi mendorong dilakukannya budidaya intensif. Kepadatan tinggi dan peningkatan pemberian pelet dalam budidaya intensif akan menyebabkan terjadinya akumulasi limbah organik yang berdampak pada penurunan kualitas air dan produksi ikan. Teknologi bioflok adalah salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Prinsip teknologi bioflok adalah adanya pengontrolan nitrogen anorganik melalui penambahan karbon organik yang akan meningkatkan rasio C/N perairan untuk menumbuhkan bakteri heterotrof. Biomassa bakteri heterotrof kemudian akan membentuk flok bersama dengan mikroba lain. Bioflok yang terbentuk dapat dimanfaatkan ikan sebagai pakan alami berprotein tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penerapan teknologi bioflok terhadap profil kualitas air, kelangsungan hidup, pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila merah Oreochromis sp. yang dipelihara secara super intensif pada kepadatan 25, 50 dan 100 ekor/m3. Hewan uji yang digunakan adalah ikan nila merah Oreochromis sp. yang berasal dari BBPBAT Sukabumi dengan bobot awal 77,89±3,71 g. Sumber karbon yang digunakan adalah molase dengan kadar karbon 53,78%. Ikan nila dipelihara selama 3 bulan pada bak berukuran 2x3x0,7 m3. Pakan yang diberikan berupa pelet apung dengan kadar protein 30%. Terdapat 6 perlakuan yaitu BFT 75 (kepadatan 25 ikan/m3 + molase rasio C/N 15), K 75 (kepadatan 25 ikan/m3 + tanpa molase), BFT 150 (kepadatan 50 ikan/m3 + molase rasio C/N 15), K 150 (kepadatan 50 ikan/m3 + tanpa molase), BFT 300 (kepadatan 100 ikan/m3 + molase rasio C/N 15) dan K 300 (kepadatan 100 ikan/m3 + tanpa molase). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Analisa data dilakukan dengan menggunakan program Ms. Office Excel 2007 dan SAS 9.1. Analisa ragam hanya dilakukan pada perlakuan kepadatan 25 ikan/m3 dan 50 ikan/m3, sedangkan analisa data untuk kepadatan 100 ikan/m3 dilakukan secara deskriptif karena tidak dilakukan ulangan akibat keterbatasan tempat. Penerapan teknologi bioflok dalam budidaya super intensif ikan nila merah pada semua tingkat kepadatan, khususnya kepadatan 25 ikan/m3 dapat menjaga kualitas air, terutama pada parameter pH dan nitrogen anorganik. Hasil pengamatan terhadap kinerja produksi menunjukkan bahwa kepadatan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup (p<0,05) dan penambahan molase berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan nila merah (p<0,05). Rendahnya pertumbuhan nila merah perlakuan bioflok dibanding kontrol dikarenakan adanya pengalihan energi untuk pertumbuhan menjadi energi untuk reproduksi sehingga jumlah larva ikan hasil pemijahan liar pada perlakuan bioflok jauh lebih tinggi dibandingkan kontrol. Analisa secara deskriptif menunjukkan bahwa efisiensi pakan rata-rata pada perlakuan bioflok lebih tinggi dibandingkan kontrol pada semua tingkat kepadatan. Nilai efisiensi pakan pada kepadatan 25, 50 dan 100 ikan/m3 masing-masing lebih tinggi 1,18%, 1,16%, dan 1,01% dari kontrol.
Author
Maryam, Siti
Widanarni
Ekasari, JulieCollections

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYUSUNAN AD/ART KELOMPOK PERIKANAN

.1.     Pengertian §    Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah pembuatan kesepakatan bersama dalam kelompok/organisasi yang mengikat semua anggota baik untuk keperluan kedalam maupun keluar organisasi. §    Anggaran Dasar  merupakan landasan dan pedoman kerja yang disahkan oleh seluruh anggota kelompok dan ditetapkan atas dasar musyawarah. §    Anggaran Rumah Tangga  adalah pelengkap AD, merupakan peraturan yang lebih terperinci, lengkap, dan operasional.  Pada dasarnya ART merupakan uraian dari AD. 3.2.     Tujuan §    Untuk menjaga agar organisasi atau kelompok pelaku utama berjalan dengan baik, maka perlu adanya kesepakatan aturan organisasi yang mengikat semua anggota baik untuk keperluan ke dalam maupun ke luar organisasi. Oleh sebab itu perlu dibuat Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang dibuat bersama-sama dengan anggota dan dikukuhkan oleh Kepala Desa. §    AD – ART dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah yang m

PEMBUKUAN DAN ADMINISTRASI KELOMPOK PERIKANAN

  PENGERTIAN ADMINISTRASI Administrasi merupakan segenap rangkaian usaha bersama yang dilaksanakan sekelompok orang dalam wadah organisasi untuk mencapai suatu tujuan” Dari uraian tersebut, secara garis besar administrasi meliputi : Ø    adanya usaha bersama Ø    adanya kelompok orang Ø    adanya aktivitas Ø    adanya tujuan Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses aktivitas daripada administrasi dan karena pimpinan dari organisasi adalah sekaligus merupakan pimpinan manajemen, maka dia juga yang mempunyai wewenang menggerakkan kemudi administrasinya. Lebih jauh Kelompok  juga dapat berperan sebagai : 1.      Kelas Belajar Merupakan wadah bagi setiap anggotanya untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam berusaha yang lebih baik dan menguntungkan, serta berperilaku lebih mandiri untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera 2.      Unit Produksi Usaha perikanan Merupakan satu kesatuan unit usaha, untuk mewujudka

MENGENAL IKAN SIDAT

 Ikan merupakan sumber protein yang lebih baik dibanding hewan ternak karena rendahnya kandungan/kadar kolesterol dan relatif lebih murah. Sidat merupakan salah satu jenis ikan yang potensial untuk dikembangkan. Sebagian masyarakat menyebutnya sebagai 'Belut Bertelinga' karena keberadaan sirip dadanya menyerupai daun telinga. Sidat dikenal pula dengan nama lain moa, lubang, dan uling (Jawa Barat); sedangkan di Jawa Tengah menyebutnya dengan nama pelus. Ikan sidat, Anguilla spp merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar internasional (Jepang, Hongkong, Belanda, Jerman, Italia dan beberapa negara lain), dengan demikian ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. Di Indonesia, sidat banyak ditemukan di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam seperti pantai selatan Pulau Jawa, pantai barat Sumatera, pantai timur Kalimantan, pantai Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Irian Barat. Tidak seperti halnya di negara lain (Jepang, dan negara-negara