Langsung ke konten utama

BUDIDAYA LELE SISTEM BIOFLOK

 Budidaya ikan nila dengan sistem bioflok menjadi salah satu alternatif lain yang dapat diterapkan oleh para pembudidaya ikan saat ini. Sistem bioflok menjadi populer karena jika dibandingkan dengan sistem konvensional lainnya, sistem ini memiliki beberapa kelebihan. Bioflok lebih irit pakan dan tingat kematian ikan lebih kecil.

Cara Praktis Budi Daya Nila dengan Sistem Bioflok
Sistem bioflok telah diterapkan pada beberapa budi daya ikan, seperti lele dan udang. Bioflok merupakan gumpalan atau agregat yang berisi mikroorganisme yang sangat baik untuk pakan ikan. Selain terdapat mikroorganisme, bioflok juga terdiri atas bahan organik dan non-organik, kation, dan polimer organik. Bahan organik dalam bioflok tersebut berisi 2–20% mikroorganisme dan 60–70% bahan organik lainnya, sedangkan bahan anorganiknya berkisar 30–40%.
Budi daya nila dimulai dengan penebaran benih berukuran 4 gram dalam kolam bak semen seluas 160 m2 dengan kepadatan 38 ekor per m2 pada salinitas 10 ppt. Pakan komersil (kandungan protein kasar 28%) diberikan pada bulan pertama sebanyak 4% dari total berat badan. Berikutnya pada bulan kedua sebanyak 3,5%, bulan ketiga sebanyak 3%, dan pada bulan keempat sebanyak 2,5%.
Sebagai sumber karbon organik pemicu pembentukan flok, diberikan molase sebanyak 300 ml. Molase diberikan setiap tiga hari sekali atau 2 kali per minggu. Aerasi udara diberikan secara merata dengan jarak 2 m. Setelah memasuki masa pemeliharaan bulan ketiga, kincir dipasang untuk menambah kandungan oksigen di kolam pemeliharaan.
Pemanenan pada uji coba budi daya nila dengan sistem bioflok ini dilakukan pada masa pemeliharaan 4 bulan. Hasil yang diperoleh, yaitu sebanyak 508 kg, dengan rata-rata berat ikan 154 gram. Jika hasil panen nila tersebut dikonversi dalam satuan luas hektar adalah 31,74 ton/ha. Lebih dari setengah populasi ikan dapat dipanen atau dengan kata lain tingkat kelangsungan hidup (SR) nila sebesar 55%. Sementara itu, nilai konversi pakan (FCR)-nya mendekati satu, yakni 1,06.
Penyebab SR rendah belum dipastikan lebih lanjut. Kemungkinannya adalah efek dari perubahan mikroba di kolam. Alga dan bakteri benang sering menjadi kerangka flok. Selama 3 kali pengamatan, diketahui bahwa terjadi suksesi mikroba, yakni menghilangnya dominasi alga benang sebagai penyokong kerangka flok utama. Dominasi alga benang dapat dilihat dari flok yang berwarna hijau kebiruan dan ukuran flok yang besar.
Setelah dilakukan analisis laba rugi, secara ekonomis, budi daya nila dengan sistem bioflok cukup menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh dengan perhitungan kasarnya sekitar Rp2 juta per 4 bulan pada kolam pemeliharaan dengan luas 160 m2 atau Rp382,875 juta/ha/tahun. Itulah hasil keuntungan yang akan Anda dapatkan dari budi daya nila dengan sistem bioflok, cukup menguntungkan bukan?!

sumber:
https://www.pertanianku.com/cara-praktis-budi-daya-nila-dengan-sistem-bioflok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYUSUNAN AD/ART KELOMPOK PERIKANAN

.1.     Pengertian §    Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) adalah pembuatan kesepakatan bersama dalam kelompok/organisasi yang mengikat semua anggota baik untuk keperluan kedalam maupun keluar organisasi. §    Anggaran Dasar  merupakan landasan dan pedoman kerja yang disahkan oleh seluruh anggota kelompok dan ditetapkan atas dasar musyawarah. §    Anggaran Rumah Tangga  adalah pelengkap AD, merupakan peraturan yang lebih terperinci, lengkap, dan operasional.  Pada dasarnya ART merupakan uraian dari AD. 3.2.     Tujuan §    Untuk menjaga agar organisasi atau kelompok pelaku utama berjalan dengan baik, maka perlu adanya kesepakatan aturan organisasi yang mengikat semua anggota baik untuk keperluan ke dalam maupun ke luar organisasi. Oleh sebab itu perlu dibuat Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang dibuat bersama-sama dengan anggota dan dikukuhkan oleh Kepala Desa. §    AD – ART dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah yang m

PEMBUKUAN DAN ADMINISTRASI KELOMPOK PERIKANAN

  PENGERTIAN ADMINISTRASI Administrasi merupakan segenap rangkaian usaha bersama yang dilaksanakan sekelompok orang dalam wadah organisasi untuk mencapai suatu tujuan” Dari uraian tersebut, secara garis besar administrasi meliputi : Ø    adanya usaha bersama Ø    adanya kelompok orang Ø    adanya aktivitas Ø    adanya tujuan Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses aktivitas daripada administrasi dan karena pimpinan dari organisasi adalah sekaligus merupakan pimpinan manajemen, maka dia juga yang mempunyai wewenang menggerakkan kemudi administrasinya. Lebih jauh Kelompok  juga dapat berperan sebagai : 1.      Kelas Belajar Merupakan wadah bagi setiap anggotanya untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam berusaha yang lebih baik dan menguntungkan, serta berperilaku lebih mandiri untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera 2.      Unit Produksi Usaha perikanan Merupakan satu kesatuan unit usaha, untuk mewujudka

MENGENAL IKAN SIDAT

 Ikan merupakan sumber protein yang lebih baik dibanding hewan ternak karena rendahnya kandungan/kadar kolesterol dan relatif lebih murah. Sidat merupakan salah satu jenis ikan yang potensial untuk dikembangkan. Sebagian masyarakat menyebutnya sebagai 'Belut Bertelinga' karena keberadaan sirip dadanya menyerupai daun telinga. Sidat dikenal pula dengan nama lain moa, lubang, dan uling (Jawa Barat); sedangkan di Jawa Tengah menyebutnya dengan nama pelus. Ikan sidat, Anguilla spp merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar internasional (Jepang, Hongkong, Belanda, Jerman, Italia dan beberapa negara lain), dengan demikian ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. Di Indonesia, sidat banyak ditemukan di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam seperti pantai selatan Pulau Jawa, pantai barat Sumatera, pantai timur Kalimantan, pantai Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Irian Barat. Tidak seperti halnya di negara lain (Jepang, dan negara-negara